تخطي للذهاب إلى المحتوى

Moderasi Beragama sebagai “Jalan Tengah” di Tengah Keberagaman

6 نوفمبر 2024 بواسطة
Moderasi Beragama sebagai “Jalan Tengah” di Tengah Keberagaman
Admin HKI

OPINI-​Di tengah dinamika sosial yang kian kompleks, moderasi beragama telah menjadi tema penting dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis. Moderasi beragama, dalam esensi sederhananya, adalah sikap menghindari ekstremisme dalam beragama, baik dalam bentuk radikalisme maupun liberalisme yang mengaburkan nilai-nilai keagamaan. Moderasi mengajak kita untuk berada di jalan tengah, tidak kaku dan menutup diri, tetapi juga tidak lepas kendali sehingga menghilangkan esensi ajaran agama itu sendiri.

​Moderasi beragama sangat relevan untuk masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman etnis, budaya, dan agama. Moderasi tidak hanya membentuk keharmonisan antar agama tetapi juga di dalam agama itu sendiri, mengingat terdapat berbagai aliran dan pemahaman di dalam satu agama yang sama. Melalui moderasi, setiap individu diajak untuk menghormati perbedaan tanpa harus mengorbankan keyakinan yang diyakini.

​Dalam konteks hukum, moderasi beragama juga memiliki peran penting. Hukum dan peraturan yang diberlakukan harus menjamin kebebasan beragama setiap warga negara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 yang menegaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Implementasi moderasi beragama dalam kehidupan bernegara dapat menciptakan lingkungan hukum yang tidak hanya melindungi tetapi juga mendukung kerukunan.

​Salah satu tantangan terbesar moderasi beragama adalah adanya sikap intoleransi yang seringkali muncul karena pemahaman yang sempit terhadap ajaran agama. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi agama yang komprehensif perlu didorong. Pendidikan agama yang moderat harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan nasional, di mana pengajaran agama yang mendalam dilandasi semangat toleransi dan persatuan. Hal ini akan membantu mengurangi sikap eksklusivisme dan membuka ruang dialog antarumat beragama.

​Moderasi beragama bukanlah kompromi terhadap ajaran agama, melainkan cara untuk menjaga esensi agama yang damai, adil, dan menyejahterakan. Dengan moderasi beragama, masyarakat Indonesia diharapkan dapat terus hidup berdampingan secara harmonis, tanpa mengorbankan keyakinan agama yang berbeda-beda, menuju Indonesia yang lebih damai, adil, dan bersatu.

#kemenag #moderai beragama #uinsuka #IAIN Parepare #PKDP2024

في OPINI